Senin, 10 Oktober 2011

Alat Untuk Mengukur Frekuensi Gelombang Otak

Dalam setiap kondisi, frekwensi pada otak akan berubah-rubah. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya.  Hal ini dapat di ukur dengan alat Elektro Ensefalo Grafi / EEG. Elektro Ensefalo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang delta,alpha, beta, theta, gamma dsb.

Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang tegaknya diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar. Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosa.

Saat terbaik perekaman adalah pada saat bebas obat sehingga Gelombang Otak (Brainwave) yang didapat adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang bebas dari pengaruh obat. Lama perekaman minimal 15-20 menit pada penderita sadar. Bila ada prosedur stimulasi fotik, hiperventilasi dan tidur maka lama perekaman harus ditambah. EEG adalah sample waktu dari kehidupan seseorang, dan waktu 20 menit adalah waktu yang sangat singkat untuk menarik suatu kesimpulan dari suatu kerja atau suatu fungsi otak seseorang. Oleh karena itu semakin lama perekaman maka semakin besar kemungkinan kita untuk menemukan abnormalitasnya.

Hans Berger, Penemu Electroencephalogram (EEG)

Hans Berger adalah seorang profesor psikiater dan direktur Klinik Universitas Psikiater Jena (1919-1938). Akan tetapi, dia terkenal bukan karena hal itu. Dia menjadi tokoh dunia akibat kontribusinya yang besar dalam penelitian aktivitas dan kesadaran otak manusia. Penelitian ini bahkan membawanya pada penemuan suatu alat yang mengubah khazanah ilmu kedokteran. Namanya adalah Electroencephalogram (EEG).

Electroencephalogram adalah sebuah alat yang mampu memvisualisasikan Gelombang Otak (Brainwave) manusia ke dalam bentuk grafik. Gelombang Otak (Brainwave) ini diukur berdasarkan beda pontensial yang terjadi secara berulang-ulang di antara elektroda yang dihubungkan ke kepala manusia.
Pada awalnya, Berger membuat EEG hanya sebagai alat untuk mengukur Gelombang Otak (Brainwave). Namun ternyata, lama kelamaan, EEG dijadikan sebagai alat yang mampu mendiagnosis dan mengobati penyakit tertentu, seperti epilepsi dan tumor otak. Hal ini pun sangat tidak ternilai harganya.
Hans Berger lahir pada 21 Mei 1873. Dia berkebangsaan Jerman, tepatnya berasal dari kota kecil sebelah Utara Bavaria Neuses dekat Coburg. Berger adalah anak seorang dokter, Paul Friedrich Berger. Ibunya, Anna Rückert merupakan anak dari seorang penyair Jerman. Berger sangat dipengaruhi oleh kedua orang tuanya. Itu sebabnya, Hans Berger banyak disebut sebagai seorang ilmuwan filsafat.
Hans Berger lulus dengan kehormatan dari Gymnasium di Coburg. Kemudian dia mendaftar di Universitas Berlin sebagai mahasiswa Astronomi pada tahun 1892. Tahun berikutnya, dia menjadi relawan untuk tentara Jerman.
Keputusannya untuk menjadi relawan militer hampir membuatnya mendapat kecelakaan fatal. Akan tetapi, saudara perempuannya memberi tahu sang ayah akan hal ini. Ayahnya yang cemas segera mengirim telegram untuk memastikan hal itu. Dan untunglah, Berger selamat. Kejadian yang dilakukan saudara perempuannya membuat Berger bingung. Mengapa bisa saudara perempuannya itu tahu bahwa Berger akan mendapat kecelakaan? Padahal mereka berjauhan dan tak pernah berkomunikasi. Berger akhirnya sadar bahwa di antara dia dan saudaranya ada ikatan telepati yang tak bisa dibuktikan dengan akal sehat.
Tahun 1897, dia mendapat gelar dokter dan menjadi staf junior dari klinik psikiater yang kelak menjadikannya direktu. Tahun 1901, Berger menjadi dosen. Di tahun itu pula, dia memublikasikanpenelitiannya mengenai fungsi otak manusia dan catatan ukurannya berdasarkan modifikasi peredaran darah.
Di awal tahun 1902, dia menjadi terkenal. Hal ini karena dia mencatatkan penelitiannya mengenai aktivitas cerebral korteks (otak) anjing. Akan tetapi, tahun 1910, dia merasa putus asa akan hasilnya yang tak begitu berarti. Berger juga mendapat jalan buntu akan penelitiannya mengenai energi fisika yang memengaruhi otak
Setelah sempat menjadi relawan di rumah sakit Rethel, Prancis, dia kembali ke Jerman dan terpilih menjadi direktur klinik universitas psikiater di Jena. Dalam beberapa tahun pertamanya sebagai direktur, Berger melakukan penelitian mengenai hubungan antara otak dan jiwa. Akan tetapi, dalam keadaan senggang dia melakukan penelitian pribadi mengenai aktivitas elektrik di dalam otak. Dalam kurun waktu ini, Berger dikenal sebagai orang yang disiplin. Waktunya banyak tersita dalam penelitian.
Dari hasil penelitiannya ia menyimpulkan bahwa di dalam otak manusia terdapat Gelombang Otak (Brainwave).
Peralatan yang digunakan Berger sangatlah kasar. Dia menggunakan galvanometer cincin Edelmann sebagai alat pencatatnya. Namun karena kepintaran dan kecerdasannya, Berger akhirnya mampu menemukan suatu alat yang dapat mencatat Gelombang Otak (Brainwave) ini. Namanya adalah Electroencephalogram (EEG) yang ditemukannya pada tanggal 6 Juli tahun 1924. Nama pasien yang membuatnya berhasil ini adalah seorang anak muda bernama Zedel.
Berger meneruskan penelitiannya selama 5 tahun sebelum akhirnya memublikasikan alat ini kepada umum. Pasiennya tak hanya orang yang mengalami gangguan kepala, tetapi juga orang yang normal. Dalam melakukan penelitian, dia menaruh elektroda di bagian depan kepala dan di bagian belakang kepala.
 
Tahun 1929, Berger memublikasikan hasil penelitiannya dalam suatu forum prestisius Archiv für Psychiatrie und Nervenkrankheiten, dan judul ”Über das Elektrenkephalogramm des Menschen” menjadi artikel pertama dari keempat belas tulisannya mengenai EEG yang dipublikasikan dalam kurun waktu 1929-1938. Artikel ketiganya pun mampu membuktikan adanya Gelombang Otak (Brainwave).
Hans Berger menikah di tahun 1911 dengan asisten teknis kliniknya, Baroness Ursula von Bulow. Mereka mempunyai empat anak.
Di Negara asalnya, Jerman, Berger tak banyak dipedulikan. Alasannya Nazi yang berkuasa di Jerman tidak percaya terhadap Berger yang pernah ikut Western Front. Tahun 1938, Berger dipaksa untuk menghentikan penelitiannya. Laboratoriumnya dibongkar dan dia dipindahkan ke kota kecil bernama Bad Blankenburg di Thuringia. Dia pun mengalami depresi yang berkepanjangan. Dan pada tanggal 1 Juni 1941, dia mengakhiri hidupnya dengan jalan menggantung diri.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar